Ketua Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS)
Provinsi Papua Dr. Mansyur, SH, M.Si
(Foto: Asham/SULPA)
(Foto: Asham/SULPA)
Pemkab Puncak Jaya Menanggung Seluruh Biaya
Evakuasi Korban Penembak Gelap di Mulia
Jika polisi tidak berhasil
menangkap pelaku penembakan di Mulia Kabupaten Puncak Jaya yang baru – baru ini
terjadi dan beberapa kasus lainnya, berarti kepolisian dinilai gagal memberikan
rasa aman dan menjadi pelindung dan pengayom masyarakat.
“masa kita tidak bisa cari orang itu (pelaku: red) dan permasalahannya ada di
situ – situ saja kok, jadi bapak-bapak TNI/Polri yang ditempatkan di Mulia
selesaikan persoalan Mulia. Dulu Mulia aman, masa sekarang tidak aman?
tindakan hukum harus di ambil karena ini negara hokum”, kata Ketua Kerukunan
Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Provinsi Papua Dr. Mansyur, SH, M.Si di sela –
sela proses evakuasi M Halil (43 thn) korban penembak gelap di Mulia Selasa
(7/1/2014) kemarin.
Menurutnya,
jika aksi kelompok sipil bersenjata terus dibiarkan, maka kepolisian gagal
dalam pengamanan di negara ini, khususnya di Papua. Sehingga perlu di ditindak
tegas, dengan demikian aksi brutal mereka tidak dilakukan secara terus-menerus.
Pasalnya
sejak lima tahun terakhir sudah delapan orang warga Sulawesi yang menjadi
korban penembakan dan kekerasan di Papua khususnya di Mulia.
“sejak
lima tahun terakhir sudah sekitar 8 orang warga masyarakat saya yang menjadi
korban penembakan, katanya lagi.
Proses
evakuasi terhadap jenazah Muhammad Halil yang berlangsung Rabu (8/1) kemarin
mesti di bawah kekhawatiran akan adanya ancaman penembakan namun berlangsung
lancar setelah sempat tertahan sehari di Mulia dikarenakan tidak ada pesawat
yang berani masuk ke daerah itu.
Namun
setelah ada jaminan keamanan dari Pemda Puncak Jaya dan kepolisian, akhirnya
jenazah korban berhasil di evakuasi dengan menggunakan pesawat Enggang Air yang
dicarter oleh Pemda Puncak Jaya. Bukan hanya jaminan keamanan saja yang
diberikan Pemda, namun seluruh biaya evakuasi mulai dari Mulia – Jayapura –
Sulawesi di tanggung oleh Pemda Puncak Jaya.
Setibanya
di Bandar Udara Sentani, Jayapura, jenazah di bawa ke Kantor Karantina Bandara
Sentani untuk melewati proses administrasi.
Kedatangan
jenazah di sambut tangis haru istri, ke tiga anak korban serta keluarga, yang
sudah menunggu sejak kemarin.
Pukul
15.00 WIT jenazah di terbangkan ke Makasar menggunakan pesawat Lion Air dan
rencananya akan di kuburkan di tanah kelahirannya Kampung Sawakung, Kecamatan
Galesung Utara, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan.
Salah
satu keluarga korban Janwar Sujaya mengatakan Almarhum semasa hidupnya
merupakan pribadi yang sederhana dan cukup sukses dalam usahanya di Mulia.
Bahkan sebelum menikah dengan istrinya yang berprofresi sebagai guru di SMU 1
Mulia Kabupaten Puncak Jaya, almarhum sudah mulai merintis usaha di bidang
perdagangan sembako.
“Almarhum
sudah sekitar 10 tahun di Puncak Jaya, istrinya kan guru di sana, anaknya ada
tiga orang, dan keluarga sepakat jenazah akan di makamkan di tanah
kelahirannya” kata Janwar Sujaya.
Keluarga
tak lupa mengucapkan terima kasih kepada Pemda Puncak Jaya yang memfasilitasi
evakuasi jenazah dan juga kepada pihak Enggang Air dan Semuwa Dirgantara,
karena sudah berani mempertaruhkan nyawa dan juga keselamatan pesawat mereka
untuk menjemput jenazah di Mulia, karena sudah tidak ada pesawat yang berani
masuk ke daerah itu lagi pasca penembakan kemarin termasuk penembakan terhadap
pesawat Susi Air.
Pimpinan
PT. Semuwa Dirgantara dan Enggang Air, Wagus Hidayat, menjelaskan bahwa
pihaknya berani menerbangkan pesawatnya untuk menjemput jenazah ke Mulia karena
ada jaminan keamanan dari Pemda Puncak Jaya dan kepolisian.
“memang
pasca penembakan kemarin sudah tidak ada pesawat yang berani masuk Mulia,
karena ini juga misi kemanusiaan, dan selama ini kamilah yang selalu melayani
di daerah itu, jadi mau tidak mau kita harus terbang, kalau bukan kita siapa
lagi, karena ini merupakan komitmen kami untuk melayani masyarakat apalagi
dalam situasi seperti ini, sepanjang ada jaminan keamanan pihaknya siap
membantu”, kata Wagus Hidayat.
(ASH/RUL/JAC/MUN)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar