Kamis, 23 Januari 2014

KAPOLDA PAPUA DINILAI GAGAL DALAM MENANGANI KASUS PENEMBAKAN WARGA SIPIL DI PUNCAK JAYA



Ketua Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Provinsi Papua Dr. Mansyur, SH, M.Si
(Foto: Asham/SULPA)


Pemkab Puncak Jaya Menanggung Seluruh Biaya Evakuasi Korban Penembak Gelap di Mulia
Jika polisi tidak berhasil menangkap pelaku penembakan di Mulia Kabupaten Puncak Jaya yang baru – baru ini terjadi dan beberapa kasus lainnya, berarti kepolisian dinilai gagal memberikan rasa aman dan menjadi pelindung dan pengayom masyarakat.
      “masa kita tidak bisa cari orang itu (pelaku: red) dan permasalahannya ada di situ – situ saja kok, jadi bapak-bapak TNI/Polri yang ditempatkan di Mulia selesaikan persoalan Mulia. Dulu Mulia aman, masa sekarang tidak aman?  tindakan hukum harus di ambil karena ini negara hokum”, kata Ketua Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Provinsi Papua Dr. Mansyur, SH, M.Si di sela – sela proses evakuasi M Halil (43 thn) korban penembak gelap di Mulia Selasa (7/1/2014) kemarin.
     Menurutnya, jika aksi kelompok sipil bersenjata terus dibiarkan, maka kepolisian gagal dalam pengamanan di negara ini, khususnya di Papua. Sehingga perlu di ditindak tegas, dengan demikian aksi brutal mereka tidak dilakukan secara terus-menerus.
     Pasalnya sejak lima tahun terakhir sudah delapan orang warga Sulawesi yang menjadi korban penembakan dan kekerasan di Papua khususnya di Mulia.
     “sejak lima tahun terakhir sudah sekitar 8 orang warga masyarakat saya yang menjadi korban penembakan, katanya lagi.
     Proses evakuasi terhadap jenazah Muhammad Halil yang berlangsung Rabu (8/1) kemarin mesti di bawah kekhawatiran akan adanya ancaman penembakan namun berlangsung lancar setelah sempat tertahan sehari di Mulia dikarenakan tidak ada pesawat yang berani masuk ke daerah itu.
     Namun setelah ada jaminan keamanan dari Pemda Puncak Jaya dan kepolisian, akhirnya jenazah korban berhasil di evakuasi dengan menggunakan pesawat Enggang Air yang dicarter oleh Pemda Puncak Jaya. Bukan hanya jaminan keamanan saja yang diberikan Pemda, namun seluruh biaya evakuasi mulai dari Mulia – Jayapura – Sulawesi di tanggung oleh Pemda Puncak Jaya.
     Setibanya di Bandar Udara Sentani, Jayapura, jenazah di bawa ke Kantor Karantina Bandara Sentani untuk melewati proses administrasi.
     Kedatangan jenazah di sambut tangis haru istri, ke tiga anak korban serta keluarga, yang sudah menunggu sejak kemarin.
     Pukul 15.00 WIT jenazah di terbangkan ke Makasar menggunakan pesawat Lion Air dan rencananya akan di kuburkan di tanah kelahirannya Kampung Sawakung, Kecamatan Galesung Utara, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan.
     Salah satu keluarga korban Janwar Sujaya mengatakan Almarhum semasa hidupnya merupakan pribadi yang sederhana dan cukup sukses dalam usahanya di Mulia. Bahkan sebelum menikah dengan istrinya yang berprofresi sebagai guru di SMU 1 Mulia Kabupaten Puncak Jaya, almarhum sudah mulai merintis usaha di bidang perdagangan sembako.
     “Almarhum sudah sekitar 10 tahun di Puncak Jaya, istrinya kan guru di sana, anaknya ada tiga orang, dan keluarga sepakat jenazah akan di makamkan di tanah kelahirannya” kata Janwar Sujaya.
     Keluarga tak lupa mengucapkan terima kasih kepada Pemda Puncak Jaya yang memfasilitasi evakuasi jenazah dan juga kepada pihak Enggang Air dan Semuwa Dirgantara, karena sudah berani mempertaruhkan nyawa dan juga keselamatan pesawat mereka untuk menjemput jenazah di Mulia, karena sudah tidak ada pesawat yang berani masuk ke daerah itu lagi pasca penembakan kemarin termasuk penembakan terhadap pesawat Susi Air.
     Pimpinan PT. Semuwa Dirgantara dan Enggang Air, Wagus Hidayat, menjelaskan bahwa pihaknya berani menerbangkan pesawatnya untuk menjemput jenazah ke Mulia karena ada jaminan keamanan dari Pemda Puncak Jaya dan kepolisian.
     “memang pasca penembakan kemarin sudah tidak ada pesawat yang berani masuk Mulia, karena ini juga misi kemanusiaan, dan selama ini kamilah yang selalu melayani di daerah itu, jadi mau tidak mau kita harus terbang, kalau bukan kita siapa lagi, karena ini merupakan komitmen kami untuk melayani masyarakat apalagi dalam situasi seperti ini, sepanjang ada jaminan keamanan pihaknya siap membantu”, kata Wagus Hidayat.
(ASH/RUL/JAC/MUN)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar